Untuk menjadi bangsa yang tangguh, dibutuhkan generasi muda yang tangguh. Generasi muda yang tangguh, diidentikkan dengan generasi yang punya rencana hidup yang sehat dan matang untuk masa depannya. Karena itu generasi muda harus dibekali dengan banyak stimulus positif yang dapat membangun kesiapan mereka dalam menyusun rencana masa depan yang sehat. Itulah misi yang hendak diwujudkan oleh Srikandi, mahasiswa Prodi Ilmu Komunikasi selama ia menjabat sebagai Duta GenRe (Generasi Berencana) Aceh 2023, yang bernaung di bawah BKKBN.
Misi besar tersebut terlihat cukup berat untuk diwujudukan oleh seorang mahasiswa semester tiga ini. Namun semangat yang ada dimilikinya membuat ia tak berkecil hati. Bahwa kontribusi kecil yang ia lakukan secara konsisten, sedikit banyaknya akan berdampak bagi perwujudan misi besar tersebut.
Srikandi lahir dari keluarga yang sederhana. Sejak kecil ia sudah dilatih untuk menjadi anak yang tangguh. Sejak kecil ia sudah diajarkan untuk mengerjakan banyak hal sendiri
“Orang tua saya mendidik saya menjadi anak yang mandiri, meski masih kecil tapi harus bisa banyak hal”, cerita Srikandi.
Misalnya, tambah Srikandi, sejak SD ia sudah punya tanggung jawab untuk mencuci pakaian meskipun hanya pakaian yang kecil-kecil. Ia juga sudah diajarkan memasak meskipun hanya menu-menu yang bisa disiapkan oleh anak-anak. Ia diajarkan untuk dapat mengendalikan waktu, kapan waktunya bermain, waktu belajar, waktu untuk keluarga, dan waktu untuk membantu orang tua. Karena itulah Srikandi menjadi pribadi yang mandiri dan teratur.
Predikatnya sebagai Duta Genre Aceh Tahun 2023 tidak begitu saja ia dapatkan. Jauh sebelum berada pada posisinya kini, Srikandi memiliki cukup banyak pengalaman. Sejak masih bersekolah ia memang senang mengikuti kontes pemilihan duta. Ia pernah menjadi Duta Pelajar Sadar Hukum Aceh tahun 2019, Duta Pelajar Kamtibmas Provinsi Aceh 2020, dan beberapa pemilihan lainnya. Saat sudah duduk di bangku kuliah, Srikandi juga bertekad bahwa ia tidak boleh hanya terpaku pada dunia perkuliahan saja, tapi juga harus bergerak dalam aktivitas di luar kampus.
“Saya merasa ada potensi pada diri saya yang tidak tertampung di lingkungan kampus, karena itu saya harus beraktivitas di luar kampus untuk terus menggali potensi itu”, ujarnya.
Itulah yang membuatnya mengikuti pemilihan duta GenRe pada tahun 2022. Saat itu ia terpilih sebagai runner up nominasi social media inspirator. Kemudian, di tahun 2023 terbit sebuah persyaratan dari BKKBN Pusat bahwa setiap provinsi harus mengirim duta genrenya untuk terkompetisi secara nasional. Kemudian pihak BKKBN melakukan seleksi internal dengan kepada setiap nominasi. Akhirnya, pada Mei 2023 Srikandi dan pasangannya Sakti terpilih sebagai Duta GenRe yang akan mewakili Aceh di tingkat nasional pada akhir oktober nanti.
“Ini merupakan salah satu dari banyak impian saya. Dengan menjadi Duta GenRe saya bisa berkeliling ke 23 kabupaten di Aceh, dann memberikan kontribusi di sana”, ungkapnya.
Tekadnya kini adalah terus mengedukasi banyak orang. Pengalaman yang paling berharga baginya adalah ketika ia bisa mengedukasi banyak remaja yang ada di Aceh. Srikandi berkesempatan berkeliling ke 23 Kabupatenn/kota yang ada di Aceh untuk mengedukasi banyak remaja yang ada di Aceh, melihat kondisi dan perkembangan mereka.
“Saya melihat banyak kondisi pada remaja yang membutuhkan perhatian khusus dari kita. Seperti permasalahan ketidakpedulian terhadap gizi, kurangnya sex pra nikah, napza, insecurerity, dan bullying.
Karena itulah ia akan terus berupaya memberikan kampanye sosial kepada generasi muda untuk lebih merencanakan masa depan mereka, dan salah satunya adalah dengan menjadi Kesehatan fisik dan mental. Misalnya dengan tidak terperangkap perasaan insecure. Karena perasaan itu akan membuat mereka selalu merasa tidak memiliki potensi apapun. Di samping program sosial, Srikandi juga memiliki program di aspek Kesehatan. Salah satunya adalah program kakak asuh stunting, yaitu melakukan pendekatan dengan keluarga yang memiliki anak stunting, dapat membangun kesadaran dan perubahan perilaku dari keluarga. Di samping itu terdapat program edukasi kesehatan lainnya seperti bahaya anemia, pentingnya protein bagi tubuh, dan sebagainya.
Banyak dampak positif yang ia rasakan ketika menjadi mahasiswa yang aktif di luar kampus, salah satu yang terpenting adalah membantu kita mengasah potensi diri. Memang, disamping itu juga terdapat bayak hambatan, terutama dalam aspek waktu. Pengelolaan waktu menjadi tantangan saat ini, kapan ia harus menjadi seorang mahasiswa, dan kapan dirinya menjadi pengemban misi GenRe.
Satu hal terakhir yang Srikandi ceritakan kepada tim Warta USK, bahwa “keberuntungan adalah disaat kesempatan bertemu dengan kemampuan”. Kalimat tersebut merupakan salah satu pendongkrak semangat dirinya. Motto tersebut bukan hal yang baru didengar, namun selalu tersimpan dalam dirinya dan menjadi motto hidupnya hingga kini. Bahwa setiap kita punya keberuntungan, dan keberuntungan itu bisa kita temukan dengan adanya kesempatan dan kemampuan diri. Oleh karena itu, jangan pernah menolak kesempatan yang ada di hadapan kita, dan jangan pernah berhenti mengasah kemampuan kita. Karena barang kali itu akan mengantarkan iita pada sebuah keberuntungan.
Oleh : Maulana Kamal
Comments are closed