Berkolaborasi dengan Lembaga Natural Aceh dan PT. Pegadaian Syariah area Banda Aceh, tim pengabdian Universitas Syiah Kuala (USK) yang terdiri dari dosen serta mahasiswa dan dari Program Studi Ilmu Komunikasi memperkenalkan produk inovasi jasa antar-jemput sampah berbasis digital bernama e-tikbroh.yak kepada masyarakat Desa Alue Naga.
Tim pengabdian USK sendiri terdiri dari sejumlah dosen dan mahasiswa dari Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) USK. Sosialisasi pada Jumat, 22 Juni 2023 ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan oleh tim, dan merupakan bagian dari program Hilirisasi Inovasi Universitas Syiah Kuala (HIU) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) USK.
Rizanna Rosemary, S.Sos., M.Si., PhD., dosen sekaligus CEO dari e.tikbroh.yak mengatakan, selain untuk perkenalkan aplikasi e-tikbroh.yak kepada masyarakat, sosialisasi kedua ini juga bertujuan untuk memperkenalkan beberapa mitra yang telah bergabung dengan e-tikbroh.yak, yaitu Lembaga Natural Aceh dan PT. Pegadaian Syariah. Di samping itu, kegiatan ini juga tetap memberikan edukasi kepada masyarakat terkait pemilahan sampah rumah tangga menggunakan konsep 3R (Reduce-Reuse-Recycle).
“Jika pada sosialisasi pertama aplikasi e-tikbroh.yak ini masih dalam tahap pengambangan, maka saat ini aplikasi ini telah hadir di Playstore, sudah dapat di download, dan dimanfaatkan oleh semua masyarakat”, kata Rizanna ketika membuka kegiatan sosialisasi.
Meski begitu, tambah Rizanna, selama aplikasi ini masih dalam tahap pengembangan, aktivitas antar jemput sampah sudah dilakukan namun masih dengan sistem pencatatan manual. Tapi dalam kurun waktu itu pula, masyarakat Alue Naga, yang menjadi pilot project dalam program ini mulai terbiasa melakukan pemilahan sampah.
Farah, salah satu mahasiswa yang terlibat dalam pengembangan aplikasi ini memaparkan, aplikasi e-tikbroh.yak merupakan layanan penjemputan dan pengantaran sampah rumah tangga berbasis digital (mobile apps) yang dirancang untuk mengelola sampah dengan lebih efisien. Aplikasi ini merupakan inovasi yang mendukung upaya pemerintah Kota Banda Aceh dalam mengurangi volume sampah yang mencapai 576 ton/hari.
Adapun cara kerja aplikasi ini, tambah Farah, sampah akan dijemput dan dibeli sesuai kategori sampah yang sudah terpilah secara  benar. Kemudian masyarakat yang telah memilah sampahnya juga mendapatkan pemasukan, melalui poin yang terkumpul ketika sampah dijemput. Bila poin terkumpul telah mencapai jumlah tertentu, dalam dikonversikan dengan uang atau produk tertentu yang ditawarkan oleh mitra e-tikbroh.yak.
“Selain dengan uang, masyarakat bisa menukarkan poin hasil penjualan sampahnya dengan tabungan emas yang ditawarkan oleh PT. Pegadaian Syariah, atau produk jaminan kesehatan masyarakat yang ditawarkan oleh Lembaga Natural Aceh”, kata Farah.
Sementara sampah terpilah yang telah dijemput akan dijual kembali kepada penadah sampah dan kelompok pengrajin seni yang membutuhkan sampah non-organik terpilah untuk diolah menjadi sesuatu yang bernilai manfaat dan ekonomi.
Ketua program HIU LPPM USK, Prof. Dr. Ing. Sri Haryani, S.TP., M.Sc., mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh tim e-tikbroh.yak. Menurutnya inilah inovasi yang harus terus dilakukan oleh perguruan tinggi, sebagai kontribusi nyata kepada masyarakat.
“Saya berharap tim e-tikbroh.yak bisa terus membina masyarakat secara konsisten, hingga masyarakat dapat lebih sadar akan pentingnya pengelolaan sampah yang benar dan teratur. Kehadiran aplikasi ini insyaallah akan mendorong perubahan perilaku masyarakat kearah yang lebih baik”, ujar Prof. Sri Handayani.

Categories:

Tags:

No responses yet

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *