Film menjadi salah satu media yang tidak hanya digunakan sebagai media hiburan saja, namun juga sebagai media yang menawarkan informasi dan edukasi bagi masyarakat. Hal inilah yang ingin digarap oleh 3 orang peneliti yang berasal dari Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Syiah Kuala (USK).
Tim peneliti ini terdiri Dr Hamdani M. Syam, MA, Rizanna Rosemary, PhD dan Deni Yanuar, M.Ikom dari Prodi Ilmu Komunikasi USK bersama 10 orang mahasiswa melalui program penelitian Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Saat ini sedang melakukan tahap penelitian dalam rangka memproduksi sebuah film yang menarik untuk ditonton, namun tetap memberikan nilai edukasi bagi si penonton.
Film yang sedang digarap ini akan diberikan judul “My Love Aceh”, kata Ketua Peneliti, Hamdani. Film ini akan mengangkat soal edukasi literasi informasi dengan tujuan untuk bisa mengedukasikan penonton yang masih mempunyai pandangan negatif terhadap Aceh.
“Masih ada masyarakat di luar sana yang masih mempunyai persepsi negatif terhadap Aceh. Seakan-akan Aceh daerah yang sangat seram, daerah ganja, cambuk dan sebagainya. Tentu itu adanya pengaruh dari aliran informasi yang kurang seimbang dalam media massa yang sangat komplek sekarang ini. Kalau pemberitaan Aceh banyak berpegang pada prinsip “bad news is good news” dan melalui postingan yang serampangan di media sosial yang tidak dilandasi dengan etika tentu itu akan menghasilkan feedback yang tidak baik. Seakan Aceh tidak ramah terhadap masyarakat luar, sehingga mereka enggan ke Aceh. Padahal kita mempunyai adat dan nilai budaya yang sangat tinggi, “Peumulia Jamee Adat Geutanyoe” yang sudah ada sejak dulu kala dan selalu diajarkan oleh orang tua kita”, tutur Hamdani.
Selain itu, Hamdani mengatakan dengan hadir film ini nanti dapat memberi manfaat dari sisi literasi informasi dan kebudayaan Aceh bagi masyarakat luas. Selain itu, film ini juga bertujuan untuk memperlihatkan keindahan alam Aceh yang sangat otentik.
Proses syuting akan dilakukan di area Universitas Syiah Kuala sebagai kampus kebanggaan masyarakat Aceh. Selain itu, gambaran suasana warung kopi menjadi daya tarik tersendiri yang bisa ditampilkan dalam film ini, serta menampilkan berbagai tempat destinasi wisata yang ada di Banda Aceh dan Aceh Besar sehingga menarik untuk ditonton bagi masyarakat terutama anak muda.
Dalam proses penggarapan film “My Love Aceh”, tim Peneliti USK bekerjasama dengan Karya Media merupakan sebuah agensi digital yang akan membantu selama proses pembuatan film berlangsung dan Perancangan Film ‘My Love Aceh’ ini bagian dari Penelitian MBKM Hibah PNBP 2023.
Rencana peluncuran dan penayangan perdana film “My Love Aceh” pada bulan November 2023 di Gedung AAC Dayan Dawood Universitas Syiah Kuala. Bagi masyarakat dan anak muda yang ingin mengetahui perkembangan pembuatan film “My Love Aceh” boleh memfollow Instagram @myloveaceh.
Categories:
Tags:
No responses yet