Cut Shifa, atau yang sering disapa dengan Shifa adalah seorang Mahasiswi PMM yang berasal dari Universitas Muhammadiyah Bandung. Shifa lulus sebagai Mahasiswi Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) di Ilmu Komunikasi Universitas Syiah Kuala. Kedatangannya kali ini ke Aceh bukan untuk pertama kalinya, karena dia memeliki keluarga di Aceh. Hal yang berbeda pada pengalaman Shifa kali ini adalah dia merasakan bagaimana kultur kampus di Aceh. Shifa banyak menemukan hal-hal unik.
Salah satunya seperti ketepatan waktu pada saat masuk kelas. “Kalau di Kampusku lumayan santai untuk ketetapan waktunya. Menurutku disini sangat ditekankan untuk tepat waktu. Aku rasa jika ini berlaku di prodi Ilmu Komunikasi saja karena aku belum tau juga di prodi lainnya.” Jelas Shifa saat diwawancarai disalah satu kafe daerah lamnyong.
Selain ketepatan waktu masuk kelas, Shifa juga mengungkapkan bahwa dirinya harus beradaptasi dengan budaya pertemanan di kampus. “Karena aku baru juga merasakan lingkungan kampus di Aceh, aku merasa harus beradaptasi. Karena beda keadaan dan budaya Mahasiswa di aceh dengan yang di jawa. Meski aku disini juga berketurunan aceh, namun bagaimanapun aku masih pertama sekali merasakan lingkungan kampus di Aceh.”
“saya disini bisa menggunakan keilmuan saya di Ilmu Komunikasi, seperti pendekatan dengan Komunikasi Antarpribadi. Jadi dengan begitu saya dapat beradaptasi dengan lingkungan kampus termasuk dalam pertemanan. Itu sebenarnya sangat membantu.” Jawab Shifa pada saat ditanya tentang tips untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan kampus dalam pertemanan.
Banyak hal menari lainnya yang diungkapkan oleh Shifa terkait pengalamannya menjadi mahasiswi pertukaran di prodi Ilmu Komunikasi Universitas Syiah Kuala. Dia merasa senang karena bisa merasakan pengalaman untuk kuliah di Universitas Syiah Kuala. “sebenarnya saya senang bisa merasakan bagaimana suasana kampus di Aceh. Apalagi USK kan menjadi salah satu Universitas terbesar dan menjadi Kampus Favorit juga. Dulu Mendiang ayah saya selalu mengajak saya untuk bisa kuliah di USK. Karena ayah sendiri orang Aceh. Jadi kesempatan kali ini membuat saya merasa berhasil mewujudkan keinginan ayah saya. Apalagi saya diterima sebagai mahasiswa pertukaran di Prodi Ilmu Komunikasi USK. Saya rasa prodi Ilmu Komunikasi menjadi salah satu Prodi favorit. Karena di tempatku di jawa sana, Ilmu Komunikasi menjadi salah satu Prodi yang selalu penuh koutanya atau peminatnya banyak.”
“Tetapi saya juga baru mendengar jika akreditas untuk prodi Ilmu Komunikasi sendiri masi B. sangat saya sayangkan mengapa Prodi Ilmu Komunikasi ini masih B, karena dengan mata kuliah yang sudah lengkap baik di peminatan HUMAS maupun Media seharusnya ini bisa menjadi keunggulan bagi Prodi Ilmu Komunikasi USK.” Tambah Shifa, dia juga berharap jika Prodi Ilmu Komunikasi bisa mendapatkan akreditasi A.
Oleh : Maulana Kamal
Comments are closed